Kebanggaan Menjadi Blogger Dalam Tiga Tahun Perjalanannya



Hai sahabat BLOGGER semua, bagaimana aktifitas menulis kalian, lancar-lancar saja bukan? Semoga saja perjalanan kita dalam dunia tulis menulis tidak menemui hambatan yang berarti. Bolehlah sesekali kita off, tapi jangan lama-lama juga! Kalau itu terjadi bisa-bisa blog kita mati suri tuh.

Ngomongin mati suri, hal serupa pernah terjadi pada blog sederhana milik saya ini lo...! Lah kok bisa? Tentunya. Hal itu terjadi karena  saya sempat terserang virus malas ngetik panjang-panjang di komputer. Kebetulan waktu itu saya sedang hamil anak ke dua ditambah dengan kondisi tubuh yang sedikit bermasalah. Maklumlah perubahan hormon dalam tubuh ibu hamil sangat berpengaruh terhadap stamina tubuh. Alhasil, duduk sebentar saja buat ngetik beberapa paragraf tulang punggung terasa sakit dan mual-mual gitu. Karena kondisi yang tidak memungkinkan maka saya memutuskan untuk tidak nulis dulu sampai kondisi tubuh benar-benar pulih kembali.

Setelah lima bulan blog ini mati suri, akhirnya di bulan November lalu saya  membangkitkan kembali ruh pada blog yang saya kelola ini. Luar biasa, ada kenikmatan tersendiri ketika saya mulai menuliskan apa-apa yang saya fikirkan. Saya sebagai pecinta dunia tulis menulis seakan menemukan kembali jiwa saya yang sempat hilang. Rasanya..keasyikan ini lebih asyik dari piknik ke pantai atau ke tempat manapun deh! Jelas saja, karena menurut saya selain tempat menyalurkan hobi, menulispun dapat merelaksasi fikiran kita yang sedang mengalami macam-macam rasa tak karuan. Kita bisa curhat habis-habisan lewat tulisan kita. Mau senang mau sedih atau apapun rasa kita, kita jabarkan lewat rangkaian kata-kata. Jika sudah terjabarkan lewat tulisan, rasanya kepala yang berat gara-gara banyak fikiran ini jadi plong dan rileks. Benarkan?

Sahabat BLOGGER, sekalipun tulisan saya masih jauh dari kata bagus apalagi sempurna, tapi jika ratusan hingga ribuan kata telah berhasil saya rangkai dalam bentuk kalimat-kalimat yang terkumpul dalam sekian paragraf, di situlah saya merasakan kepuasan hati yang tak terhingga. Sebab apa yang saya tulis merupakan hasil dari proses pemikiran yang panjang, pengembangan ide, dan terkadang juga melibatkan imajinasi yang tinggi lagi rumit. Dan pada fase inilah saya merasa sedang berada pada posisi paling istimewa dan tentunya bangga menjadi seorang blogger. Sebab, sekalipun banyak yang pandai menulis tapi tidak sedikit pula orang yang tidak mampu menulis. Dan bersyukur bahwa saya adalah salah satu dari mereka yang dikarunia kemampuan untuk menulis sekalipun masih harus terus banyak belajar, terutama dari mereka-mereka yang mumpuni di bidang ini.

Lalu, apakah para pembaca akan tertarik dan puas dengan hasil tulisan saya? Balik lagi itu tergantung selera. Yang terpenting bagi saya adalah bagaimana caranya agar saya bisa terus menulis sekalipun di antara kerepotan saya sebagai ibu dari dua orang anak dan mengurus rumah tangga. Jadi, sebisa mungkin saya harus pandai membagi waktu. Anak suami keurus, nge-blog pun tetap berjalan. Bukankah itu proporsional?




Awal Mula dan Keruntuhan Blog



Awal mula perkenalan saya dengan dunia blogging terjadi pada tahun 2015 silam. Mulanya saya bergabung dengan platform besutan salah seorang warga India yang mempopulerkan blog khusus pengguna mobile, namanya Mywafblog [MWB]. Kenapa saya pilih gabung di situ? Sederhana saja, karena waktu itu saya tidak punya laptop. Sekalipun blog tersebut hanya didesain utuk ponsel, tapi penggunanya sangat banyak dan sangat interaktif. Jadi, kayak kita bermain facebook atau instagram saja. Jika kita post sebuah tulisan, otomatis kolom komentar penuh. Apalagi kalau kita sering-sering memberi komentar pada tulisan blogger yang lainnya, mudah banget deh buat menjaring pengikut. Jika kita eksis terus, bisa-bisa jadi selebrirtis di sana.

Jika platform tersebut sedang mengadakan ulang tahun, sang pendiri akan memberikan notifikasi bahwa akan diadakan kompetisi cerpen yang melibatkan seluruh blogger MWB. Pemenang akan diberikan hadiah berupa gedget dan hadiah hiburan lainnya. Tak tanggung-tanggung, juara dari kompetesi tersebut tidak hanya satu, dua dan tiga, tapi sampai puluhan orang. Jadi, kesempatan untuk mendapatkan hadiah sangat terbuka luas. Asyik benar tuh platform yang satu ini.

Lewat platform blog tersebut dalam sekejap saya punya banyak teman yang sudah seperti sahabat meskipun kami tidak pernah berjumpa secara nyata. Hampir setiap hari kami berinteraksi, saling membalas komentar dan saling memuji tulisan masing-masing. Rasanya begitu luar biasa ikatan dan kedekatan para BLOGGER di platform MWB. Namun sayang, berita pahit harus kami telan. Tepat setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-8, platform tersebut ditutup. Sang pendiri berdalih bahwa apa yang dilakukannya semata-mata karena alasan pribadi. Kami kecewa. Kami protes. Bagaimana bisa sebuah platform menulis yang sudah begitu bagus dengan interaksi antar blogger yang begitu luar biasa sekalipun utuk seorang newbe bisa tiba-tiba tutup? Ada yang mengira bahwa sang pendiri telah menjual platform besutannya itu. Namun secara langsung, si pendiri membantah tuduhan tersebut. Sekali lagi dia mengatakan bahwa hal itu hanya karena alasan pribadi.

Saya sendiri pun merasa sedih. Apalagi saya baru bergabung di sana sekitar setahun lalu. Masih bau kencur, anak kemarin sore. Namun selama satu tahun itu saya sudah mendapatkan banyak pengikut. Sebagai pendatang baru saya cukup terkenal. Mereka selalu merespon baik setiap tulisan yang saya publish bahkan untuk tulisan yang hanya berjumlah dua paragraf. Namun apalah daya, blog yang perlahan saya bangun itu harus terpaksa saya tutup dan pastinya pada titik inilah keruntuhan blog saya terjadi. Hal ini memang terasa merugikan, terlebih saya mulai mencoba mendulang rupiah lewat iklan yang saya pasang. Tapi semua kembali kepada sang pendiri platform. Jika dia sudah tidak berkenan membuka lagi lapak menulisnya, sebagai anggota kita hanya bisa pasrah dan tentunya mencari platform blog yang lainnya.





Tidak ingin berlarut-larut dalam kepahitan, saya mencoba kembali membangun blog baru. Memang semua harus diawali dari nol. Tapi sekali lagi, tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan. Jika ingin terus menulis, saya harus berani membuka rumah menulis yang baru. Oleh karenanya saya melabuhkan pilihan pada blogger.

Tak kenal maka tak sayang. Itulah ungkapan yang tepat untuk menjabarkan pandangan saya terhadap platform blogger yang baru saya kenali. Awalnya saya merasa kekakuan ketika mulai menulis di platform ini. Mungkin karena belum terbiasa, saya merasa jenuh dan tidak menemukan keasyikan. Terlebih pada platform ini sangat sulit menjaring pengikut. Jangankan pengikut, untuk mendapatkan satu komentar saja sangat susah. Tapi justru di situlah kelebihannya, barangkali pola interaksi platform ini lebih kepada mereka yang benar-benar populer. Mereka yang sukses mengelola blog di sini adalah mereka yan telah berjuang lama membangun blognya, menyajikan tulisan terbaiknya dengan konsistensi yang tak pernah mati.

Sebagai pendatang baru, saya tidak putus asa. Saya berkaca dari mereka yang telah suskses di dunia blogging. Sekalipun hingga saat ini blog saya masih berjalan di tempat dan masih gratisan, namun kegigihan saya untuk tetap menulis tak pernah mati. Semakin sering saya mengelola blog ini, semakin saya jatuh cinta. Saya tidak lagi memikirkan apakah nantinya akan ada blogger lain yang memberi tanggapan di kolom komentar atau tidak, apakah saya akan punya pengikut atau tidak. Yang terpenting bagi saya adalah saya bisa tetap bisa menghidupkan rumah menulis saya ini sebaik mungkin hingga saya bisa menjadikan blog ini sebagai rumah inspirasi bagi siapa saja yang membacanya.

Tiga tahun perjalanan menapaki dunia blogging memang memberi banyak kesan. Semuanya terangkum dalam dua kata saja, suka dan duka. Dan di antara kesan suka dan duka itu terselip seutas harapan, semoga di tahun yang baru ini tahun 2019, blog ini bisa berjalan lebih cepat lagi hingga mampu menapaki tangga kesempurnaan. Dan saya pribadi sebagai penulis amatiran semoga senantiasa diberi semangat yang tinggi untuk terus berkarya hingga kelak tulisan-tulisan saya menjadi lebih baik dan semakin berkualitas. Lebih jauh lagi saya berharap apa yang saya publish ke khalayak bisa memberi manfaat bagi orang banyak. Terima kasih.






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seblak, Kuliner Parahyangan Yang Makin Tenar

Bika Talubi Inovasi Trendi Dari Ragam Kuliner Bogor Yang Super Lembut

Teknologi Dengan Segala Dampak Yang Di Timbulkan Dalam Kehidupan Sosial